Minggu, 19 Januari 2014

BNI-GP Ansor Kembangkan Kampoeng BNI Berbasis Pesantren


gp-ansor.org, SURABAYA: Gagasan dan kerja pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Gerakan Pemuda Ansor semakin mendapatkan banyak dukungan dari berbagai kalangan. Dalam peringatan harlah ke – 80 Tahun, PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk berkomitmen untuk bekerja sama dengan Gerakan Pemuda Ansor dalam pemberdayaan potensi ekonomi pondok pesantren.
Komitmen kerja sama tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman antara PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. dan Gerakan Pemuda Ansor tentang Program Kampoeng BNI Berbasis Pesantren. Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. Gatot M. Suwondo, dan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Nusron Wahid pada acara Peringatan Harlah ke-80 Tahun Gerakan Pemuda Ansor di Surabaya, yang dihadiri oleh Bapak Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Sabtu (4/1/2014).
Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo mengatakan kerja sama tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan sejahteraan masyarakat Indonesia melalui program kemitraan. “Kami akan kembangkan program Kampoeng BNI Berbasis Pesantren,” katanya.
Untuk tahap perintisan, pada 2014, akan dilaksanakan di tiga lokasi pondok pesantren yakni Pondok Pesantren Al-Ittifaq (Ciwidey, Bandung), Pondok Pesantren Sidogiri (Pasuruan), dan Pondok Pesantren Sunan Drajat (Lamongan).
Kampoeng BNI adalah program pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui penyaluran kredit lunak dengan sistem klaster yang dilakukan di beberapa daerah. Tujuan pembentukan Kampoeng BNI adalah untuk mengembangkan potensi ekonomi masyarakat di suatu kawasan pedesaan melalui pinjaman lunak program kemitraan maupun bantuan bina lingkungan untuk menunjang aktivitas ekonomi lokal di daerah tersebut.
Pada saat ini konsep Kampoeng BNI dibangun atas prinsip community enterprise, dimana satu klaster memiliki berbagai macam produk yang menjadi keunggulan atau ciri khas daerah tersebut.
Beberapa Kampoeng BNI (KBNI) lain yang telah dibuka sejak 2007 hingga saat ini, antara lain KBNI Peternakan Sapi Subang, KBNI Budidaya Jagung Ciamis, KBNI Budidaya Ulat Sutera Bantul, KBNI Tenun Songket Ogan Ilir, KBNI Nelayan Lamongan, KBNI Jagung Solok, KBNI Seni Kamasan Klungkung, KBNI Pengolahan Hasil Laut Muara Angke, KBNI Bandeng Karawang, KBNI Karebosi Makassar, KBNI Pisang Lumajang, KBNI Batik Pekalongan, KBNI Batik Lasem Rembang, KBNI Kain Sutera Sengkang Wajo, KBNI Mebel Sumedang, KBNI Kain Sasirangan Banjarmasin, KBNI Pemberdayaan Perempuan Bogor, KBNI Ikan Nila Ponorogo, KBNI Tenun Ikat Sumba Waingapu, KBNI Tenun Silungkang - Sawahlunto, KBNI Kain Ulos Samosir - Sumatera Utara, KBNI Kain Tapis Lampung Selatan, dan KBNI Tenun Pandai Sikek Bukittinggi.
Nusron Wahid, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, mengatakan kerja sama pengembangkan Kampoeng BNI Berbasis Pesantren merupakan bentuk sinergi untuk mendorong percepatan pemberdayaan potensi besar yang dimiliki oleh pesantren.
“Dengan adanya Kampoeng BNI Berbasis Pesantren, masyarakat pesantren akan semakin mandiri secara ekonomi, yang pada gilirannya akan membawa kesejahteraan masyarakat luas. Pesantren memiliki potensi yang luar biasa besar, tinggal dikembangkan,” katanya.  (Ftm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar