Sosok kyai ini bernama lengkap KH Abdul Ghofur. Beliau dilahirkan pada 12 Februari 1949 di dusun Banjaranyar, desa Banjarwati, Kecamatan Paciran, Lamongan. Penerima penghargaan Nahnu Ansorulloh ini Ayahnya adalah tokoh masyarakat yang mengabdikan dirinya untuk perjuangan Islam, karena saat itu masyarakat desa Banjaranyar terjerumus dalam kesesatan, sampai memuja pohon dan kuburan. Bahkan tempat di mana Raden Qosim Sunan Drajat mendirikan pesantren dijadikan tempat pemujaan dan lahan kemaksiatan (perjudian dan prostitusi).
Sang ayah menggembleng Abdul Ghofur kecil untuk menjadi sosok pejuang.Masa kecil Abdul Ghofur dilalui dengan perjuangan. Beliau bukanlah termasuk dari keluarga kaya, tetapi kemauan dan kerja keras beliau untuk medalami ilmu keagaman.
Cita-citanya yang paling berat adalah mendirikan kembali Pondok Pesantren Sunan Drajat yang sudah lama terkubur. Dengan berbagai halangan, dan hinaan dari masyarakat beliau tetap bertekat mendirikan Pesantren Sunan Drajat.
Melalui pendekatan seni, Abdul Ghofur mengajak masyarakat agar mau kembali menegakkan syari’at Islam, lebih-lebih pada kaum muda. Melalui klub sepak bola, grup musik, dan perguruan ilmu bela diri Gabungan Silat Pemuda Islam (GASPI), Abdul Ghofur menanamkan kembali ajaran Islam. Setiap selesai latihan, murid-murid diajak mengambil pasir dari laut untuk membangun kembali pesantren. Pada 1977, Pondok Pesantren Sunan Drajat kembali berdiri.
Untuk menopang perekonomian pesantren yang beralamat di Jl. Raden Qosim Banjaranyar Paciran, Lamongan, KH. Abdul Ghofur mendirikan berbagai usaha mulai dari juice Mengkudu Sunan, perkebunan mengkudu, industri pupuk, pembuatan air minum mineral Aidrat, perternakan sapi, budidaya ikan lele, usaha kerajinan kayu, pembutan madu asma Tawon Bunga, pembuatan minyak kayu putih, hingga konveksi dan bordir. Kyai Abdul Ghofur mendirikan Radio Persada FM 97,20 MHz.
Pada 12 Juni 2006, dia menerima penghargaan Kalpataru karena mempelopori penghijauan lahan kritis dengan tanaman Mengkudu di Lamongan. Beliau juga mendapat penghargaan dari Harian Bisnis Indonesia sebagai Pengusaha UKM Terbaik di Jawa Timur pada 2007. Pada tahun yang sama beliau mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari America Institute of Managemnt Hawai di Amerika, berkat temuan Khasiat Buah Mengkudu dan Pelestarian Tanaman.
Di tengah kesibukannya, kyai yang dipercaya sebagai Kepala Komunikasi Pondok Pesantren Argobisnis se-Indonesia sejak 2001 ini selalu mengajar para santrinya untuk melestarikan tradisi pesantren dan ajaran Wali Songo.(Ftm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar